Senin, 19 Desember 2011

Jalan-jalan ke Tasik Memang Asyik

Kota Tasikmalaya terletak di sekitar 60 Km dari barat Garut. Tasikmalaya merupakan nama ibukota dari kabupaten yang sama. Kota ini dikenal dengan barang-barang kerajinan tangan dari rotan. Daun pohon palem dan bambu digunakan sebagai bahan untuk membuat tikar, keranjang, asbak, topi anyaman, dan payung kertas.

Tasikmalaya atau sering disingkat dengan nama Tasik saja, juga dikenal karena kerajinan renda bordil dan sendal kayu (kelom Geulis). Kota ini juga memiliki sebuah industri batik kecil. Bagi wisatawan, Tasikmalaya adalah kota transit, namun beberapa tempat di sekitar Tasik memiliki beberapa obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi.

Jika Anda tertarik membeli barang-barang kerajinan dari rotan dengan harga relatif murah maka Desa Rajapolah, 12 Km utara Tasimalaya merupakan pusat pembuatan barang kerajinan. Di sini wisatawan dapat membeli barang-barang dari rotan langsung kepada pembuatnya.

Obyek wisata Cipanas Galunggung merupakan kawasan wisata air panas yang terletak di kaki Gunung Galunggung, sebuah gunung api yang pernah meletus secara dramatik pada 1982. Cipanas Galunggung terletak 20 Km barat laut Tasikmalaya. Dari taman rekreasi air panas Cipanas Galunggung, wisatawan dapat meneruskan perjalanan mengikuti jalan kecil ke sebuah air tejun kecil dan terus ke kawah Gunung Galunggung sejauh 3 Km.
View desa dan sawah di Tasikmalaya (foto: Istimewa)

Situ Lengkong yang terletak sekitar 40 Km utara Tasikmalaya, 500 meter dari Desa Panjalu, adalah danau yang tenang dan damai dan di tengahnya terdapat sebuah pulau kecil yang ditutupi pepohonan. Danau ini sebenarnya adalah danau buatan yang terbentuk ketika penguasa Panjalu yang beragama Hindu membuat bendungan untuk menahan air keluar dari lembah yang berada di tempat ini. Di danau ini pengunjung dapat menyewa perahu untuk berkeliling mendekati pulau di tengahnya.

Di jalan yang menuju ke Banjar dan Pangadaran, sekitar 16 Km dari Ciamis terdapat kawasan penggalian arkeologis Karang Komulyan yaitu tempat dimana dulu Kerajaan Galuh pernah berjaya. kerajaan Galuh adalah kerajaan Hindu pertama di Jawa. Hanya terdapat sedikit sisa bangunan bersejarah di sini yaitu berupa dinding-dinding batu dan pondasi bangunan yang antara lain menunjukkan tempat pemandian, tempat berdoa dan tempat penyimpanan barang.

(Tasikmalaya city located about 60 km from west Main Page. Tasikmalaya is the name of the capital of the same district. The city is known for its handicrafts items from rattan. Palm leaves and bamboo are used as materials for making mats, baskets, ashtrays, hat weaving, and paper umbrellas.Tasikmalaya or often abbreviated by the name Sea of ​​course, well known for its brothels and sandals lace craft wood (clogs Geulis). The city also has a small batik industry. For tourists, Tasikmalaya is a transit city, but a few places around Tasik has some interesting attractions to visit.If you are interested in buying items handicrafts from rattan with a relatively cheap price then Rajapolah Village, 12 km north Tasimalaya is central to the manufacture of handicrafts. Here tourists can buy goods directly to the makers of rattan.

Galunggung Cipanas tourist attraction is the tourist area of ​​hot springs located at the foot of Mount Galunggung, a volcano that has erupted dramatically in 1982. Cipanas Galunggung located 20 km northwest of Tasikmalaya. Of hot water parks Cipanas Galunggung, tourists can go on to follow a small path to a small tejun water and continue into the crater of Mount Galunggung distance of 3 km. 


Situ Lengkong located about 40 Km north of Tasikmalaya, 500 meters from the village of Panjalu, is a quiet and peaceful lakes and in the middle there is a small island covered with trees. This lake is actually an artificial lake that formed when the Hindu ruler Panjalu build dams to hold water out of the valley that was in this place. In this lake visitors can hire a boat to get around to approach the island in the middle.

On the road to Banjar and Pangadaran, about 16 km from there Ciamis Komulyan Coral area archaeological excavation that is the place where first the kingdom of Galuh had triumphed. Galuh kingdom is the first Hindu kingdom in Java. There are only a few remaining historic buildings here is the form of stone walls and foundations of buildings which, among other shows bathhouse, a place of prayer and storage of goods.)









Tidak ada komentar:

Posting Komentar