Senin, 19 Desember 2011

Nginep di Kampung Naga, Berkeringat Sedikit Bertenaga


Jika ingin merasakan kehidupan di kampung Sunda yang sebenarnya, Anda dapat merasakan sensasi utuh penuh eksotik dengan mengunjungi Kampung Naga. Di antara Garut dan Tasikmalaya terdapat Kampung Naga yaitu sebuah desa tradisional Sunda yang masih murni dengan bangunan rumah penduduknya yang bergaya Sunda asli. Tradisi lama berusia ratusan tahun yang diwariskan secara utuh turun-temurun masih tetap dipertahankan di desa yang memiliki panorama yang sangat cantik ini.

Untuk mencapat tempat ini, wisatawan dapat menggunakan kendaraan umum dari Garut menuju Tasikmalaya dan berhenti di Neglasari, 26 Km dari Garut. Kecantikan desa ini telah mengundang banyak wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke sini. Namun demikian kedatangan wisatawan tersebut tetap tidak mengurangi kecantikan dan kemurnian budaya di sini. Pengunjung yang datang harus ditemani seorang pemandu.

Kampung Naga ini merupakan salah satu permukiman tradisional rakyat Parahyangan. Berarsitektur adaptif, menyelarasi lingkungannya. Terletak di lembah subur, di kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Dusun ini dibatasi hutan, sawah, dan aliran sungai Ciwulan. Di capai setelah menuruni 300 anak tangga yang berkelok menuju lembah. Kampung Naga yang sekarang adalah permukiman baru yang dibangun, setelah kampung lama dibumihanguskan oleh gerombolan DI/TII Kartosuwiryo tahun 1956. 

Benda sakral, senjata adat, buku sejarah Naga, semuanya berbahasa Sansekerta. Akibatnya, penduduk tak tahu lagi asal usul nenek moyang mereka menamai desa mereka Kampung Naga. Namun demikian, mereka tetap kuat memegang dan memelihara tradisi adat Naga. Saat kampung dibangun kembali, desain rumah sedikit berubah ; jendela ditambah pada setiap hunian. Dusun ini prototipe kampung Sunda dengan pola perkampungan khas masyarakat yang sudah maju.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar